Gelombang tsunami pascagempa Rabu (11/4) tidak terjadi, meskipun kekuatan gempa hampir sama dengan gempa tahun 2004 yang menimbulkan gelombang besar tsunami. Pakar gempa mengingatkan, warga semakin siap-siaga karena gempa besar masih akan terjadi di kawasan Sumatera.
Hal ini disampaikan Pakar gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Dany Hilman Natawidjaya, Kamis (12/4). Menurutnya, gempa kemarin bisa mempengaruhi zona subduksi yang selama ini diperkirakan akan kembali mengguncang kawasan Mentawai dan Padang, Sumatera Barat.
"Jadi sedikit banyak ada pengaruhnya terhadap keseimbangan Mentawai," katanya.
Desember 2004, pantai barat Sumatera diguncang gempa berkekuatan 9,3 skala Richter (SR). Beberapa saat kemudian, tsunami menggulung Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan sejumlah kawasan di luar negeri. Ratusan ribu orang tewas.
Rabu (11/4), sejumlah gempa besar juga melanda antara lain berkekuatan 8,5 dan 8,8 skala Richter. Para penduduk khususnya yang tinggal di kawasan pantai di Provinsi Aceh panik. Trauma tsunami 2004 kembali membayang. Tapi kekhawatiran itu tidak terjadi. Hanya gelombang kecil melanda Pulau Simeulue, kawasan terdekat ke pusat gempa.
Kenapa tsunami besar kali ini tak terjadi meski kekuatan gempa hampir sama dengan tahun 2004? Dany mengatakan, gempa kemarin terjadi pada patahan yang sudah tidak aktif. Namun terdorong secara horisontal oleh patahan aktif.
Gesekan antara sesar atau patahan terjadi secara horisontal. Sehingga meskipun kekuatannya besar, tapi tidak menimbulkan gelombang besar tsunami.
Berbeda dengan gempa pada 2004, ketika gesekan sesar terjadi secara vertikal atau atas bawah. Sehingga dampak tumbukan tersebut menimbulkan gelombang besar, yang terdorong ke pantai menjadi tsunami.
Terlepas dari semua itu, Danny mengingatkan, peristiwa gempa bisa terulang kapan pun. Sehingga masyarakat harus makin siap siaga menghadapinya
sumber : http://bola.liputan6.com/
Hal ini disampaikan Pakar gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Dany Hilman Natawidjaya, Kamis (12/4). Menurutnya, gempa kemarin bisa mempengaruhi zona subduksi yang selama ini diperkirakan akan kembali mengguncang kawasan Mentawai dan Padang, Sumatera Barat.
"Jadi sedikit banyak ada pengaruhnya terhadap keseimbangan Mentawai," katanya.
Desember 2004, pantai barat Sumatera diguncang gempa berkekuatan 9,3 skala Richter (SR). Beberapa saat kemudian, tsunami menggulung Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan sejumlah kawasan di luar negeri. Ratusan ribu orang tewas.
Rabu (11/4), sejumlah gempa besar juga melanda antara lain berkekuatan 8,5 dan 8,8 skala Richter. Para penduduk khususnya yang tinggal di kawasan pantai di Provinsi Aceh panik. Trauma tsunami 2004 kembali membayang. Tapi kekhawatiran itu tidak terjadi. Hanya gelombang kecil melanda Pulau Simeulue, kawasan terdekat ke pusat gempa.
Kenapa tsunami besar kali ini tak terjadi meski kekuatan gempa hampir sama dengan tahun 2004? Dany mengatakan, gempa kemarin terjadi pada patahan yang sudah tidak aktif. Namun terdorong secara horisontal oleh patahan aktif.
Gesekan antara sesar atau patahan terjadi secara horisontal. Sehingga meskipun kekuatannya besar, tapi tidak menimbulkan gelombang besar tsunami.
Berbeda dengan gempa pada 2004, ketika gesekan sesar terjadi secara vertikal atau atas bawah. Sehingga dampak tumbukan tersebut menimbulkan gelombang besar, yang terdorong ke pantai menjadi tsunami.
Terlepas dari semua itu, Danny mengingatkan, peristiwa gempa bisa terulang kapan pun. Sehingga masyarakat harus makin siap siaga menghadapinya
sumber : http://bola.liputan6.com/