Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengatakan, soal-soal pada ujian nasional (UN) tahun ini akan dilengkapi dengan kode-kode rahasia. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kebocoran. Jika terjadi kebocoran soal, maka akan dikaji dengan kode tersebut. Demikian dikatakan Nuh dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/1/2012).
Ia mengungkapkan, dari kode tersebut akan diketahui dari mana asal percetakan yang mencetak soal itu.
"Sehingga jika terjadi kebocoran, bisa dilihat dari kode soalnya dan dari kodenya bisa dilihat percetakannya apa itu dari percetakan A, atau B, dan sebagainya," kata Nuh.
Untuk pencetakan soal UN, percetakan yang ditunjuk harus memenuhi syarat kualifikasi security printing, sehingga tidak semua percetakan bisa mencetaknya.
Sebelumnya, Nuh juga mengatakan bahwa persiapan UN tahun ini dilakukan lebih matang dibandingkan tahun sebelumnya. Kemdikbud juga melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah mengenai UN yang jujur dan berprestasi. Ia berharap, pada penyelenggaraan UN tahun ini ditemukan lagi kecurangan.
"Dengan sosialisasi tersebut, ke depannya tidak ada lagi kebocoran dan ketidakcermatan dalam UN, karena telah kami antisipasi itu dari awal," ujar Nuh.
Seperti diketahui, pelaksanaan UN tahun 2011 lalu diwarnai hal yang menyita perhatian publik, terutama mengenai dugaan kecurangan yang diorganisir pihak sekolah. Salah satunya diungkapkan Siami, seorang orangtua siswa SDN Gadel melaporkan bahwa anaknya diminta oknum guru untuk memberikan jawaban kepada siswa lainnya.