Siswi Hamil Tetap Bisa Ikut Ujian

Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, akan mengikutkan siswi yang hamil ke dalam ujian kejar Paket C. Pasalnya, Dinas Pendidikan Jawa Timur melarang siswi hamil mengikuti ujian nasional.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, ujian ini dulunya juga diberlakukan bagi murid yang tidak lulus UN. ”Jadi, sebetulnya sama kualitasnya,” kata Risma.

Wali kota mengatakan, bagi mereka yang telanjur berbuat salah sehingga tidak boleh mengikuti UN, peluang mereka untuk menggapai masa depan sebenarnya belum tamat. Ia lantas mencontohkan, di Surabaya pernah ada siswi yang dikeluarkan gara-gara hamil. Namun, sekarang dia sudah menjadi kepala chef di sebuah restoran di Malaysia dan mendapat kontrak tetap.

”Sebetulnya, kan, bisa dilihat apakah kita hanya berpedoman pada kertas legalitas atau pada skill. Contohnya anak yang dikeluarkan tadi. Dia dikeluarkan saat kelas tiga, tetapi sekarang dia sudah bekerja di restoran top di Malaysia. Jadi, artinya peluang itu selalu ada, saya berharap mari kita lihat dari sisi manusianya,” papar mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya ini.