Ditulis
pada Rabu, 18 Maret 2009 00:09:36 | Dibaca sebanyak : 2164 kali
Subhanallah, Maha Suci Allah, Segala puji hanyalah bagi Allah,
Tuhan Semesta Alam. Tiada tuhan yang patut disembah kecuali Allah. Begitu
banyak tanda-tanda kebesaran-Nya di alam semesta ini. Dan seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan manusia, kita mampu mengetahui "sebagian
kecil" tanda-tanda kebesaran-Nya. Sesuatu yang menunjukkan bahwa Allah itu
ada. Artikel ini akan sedikit membahas salah satu tanda kebesaran-Nya, yaitu
Fenomena Adzan.
Adzan, yang selama ini kita ketahui sebagai seruan untuk segera
mengerjakan sholat berjamaah, ternyata mengandung fenomena yang hebat. Subhanallah.
Fenomena ini telah diilustrasikan dengan baik dalam sebuah video berdurasi 4
menit 28 detik yang berjudul "Fenomena Azan", dan dinarasikan
dalam bahasa melayu. Insya Allah bisa ditemukan di youtube, atau situs-situs
berbagi video yang lainnya. Mohon maaf, belum bisa menyertakan link untuk
download video tersebut. Sebab, video ini juga kudapat dari seorang teman
bernama ipan.
Dalam video, fenomena adzan diawali ketika adzan subuh
dikumandangkan di timur Indonesia. Ketika adzan telah selesai berkumandang di
seluruh bagian timur Indonesia, ternyata adzan dikumandangkan kembali di bagian
tengah Indonesia. Ketika laungan adzan telah selesai menjelajahi bagian tengah
Indonesia, ternyata adzan belum berhenti dikumandangkan di bumi ini. Sekarang
giliran para muadzin di Indonesia bagian Barat yang bertugas mengumandangkan
adzan. Estafet ini berlangsung terus menerus hingga laungan adzan ini
dikumandangkan di seluruh penjuru dunia tanpa henti. Subhanallah. Kok bisa ya?
Seperti yang kita ketahui, di dunia ini terdapat perbedaan waktu
antara suatu wilayah dengan wilayah yang lain. Dan perbedaan waktu antara
Indonesia dengan bagian terbarat benua Afrika adalah kurang lebih 9 jam.
Sebelum adzan subuh sempat berkumandang dengan nyaring di wilayah terbarat
benua Afrika, ternyata estafet adzan dhuhur pun siap berkumandang menjelajah
dunia.
Dan ketika estafet adzan dhuhur belum sempat kembali ke bagian
timur Indonesia lagi, estafet adzan ashar pun siap menjelajah dunia. Saat estafet
adzan ashar belum sampai finish, estafet adzan maghrib telah menjelajah bumi
ini. Selang beberapa saat estafet adzan isya' pun siap melanjutkan.
Selisih waktu antara adzan isya' dengan adzan subuh kurang lebih
adalah 9-10 jam. Sedangkan selisih waktu antara Indonesia bagian timur dengan
benua Amerika lebih dari 9 jam. Dengan begitu, ketika adzan isya' belum sempat
menyelesaikan estafetnya, adzan subuh kembali berestafet dimulai dari bagian
timur Indonesia. Subhanallah.
Melalui uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam waktu 24
jam, seiring bergantinya siang dan malam, ternyata adzan akan selalu
berkumandang di bumi ini. Subhanallah. Tanpa kita sadari, ternyata para muadzin
di seluruh penjuru dunia ini, tanpa henti-hentinya bersahutan mengumandangkan
adzan, menyatakan kebesaran Allah, kalimat syahadat, dan seterusnya. Insya
Allah proses ini akan berlangsung hingga akhir zaman. Amin ya robbal alamin.
"Laungan adzan merupakan satu fenomena yang agung, yang
akan senantiasa bertakhta (berada-red) di setiap sanubari umat Islam dan juga
menandakan keagungan Islam. Pastikan bahawa laungan (adzan-red) ini tidak akan
lenyap. Seperti yang telah mulai berlaku di beberapa negara di muka bumi ini.
Walaupun bersegap (berdiri/ada bangunan masjid-red) indah masjid-masjidnya,
namun laungan itu telah mulai menyepi. Wahai umat Islam, pastikan laungan
kebesaran Allah ini, tidak akan lenyap.
watch in youtube