Routing Static
8 Desember, 2007 — servas
Rute Statik adalah rute atau jalur
spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke
tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku
routing dari IP “internetwork”.
Pentingnya Rute Statik
Rute Statik menjadi sangat penting
jika software IOC Cisco tidak bisa membentuk sebuah rute ke tujuan tertentu.
Rute Statik juga sangat berguna untuk membuat “gateway” untuk semua paket yang
tidak bisa di”routing”.(default route).
“Stub Network”
Rute Statik, umumnya digunakan untuk
jalur/path dari jaringan ke sebuah “stub network” (jaringan yang dibelakangnya
tidak ada jaringan lain).
Sebuah “stub network’ (kadang di
sebut “leaf node”) adalah jaringan yang hanya dapat diakses melalui satu rute.
Seringkali, rute statik digunakan sebagai jalan satu-satunya untuk keluar masuk
jaringan Stub.
Catatan : Rute
statik dapat digunakan untuk koneksi ke suatu network yang tidak terhubung
langsung dengan router anda. Untuk koneksi “end-to-end”, rute statik harus
dikonfigurasi di dua arah.
Konfigurasi Rute Statik
Mengkonfigurasi Rute statik adalah
dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik
dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.
Perintah “ip route”
Perintah “ip route” digunakan untuk
mengkonfigurasi sebuah rute statik dalam mode konfigurasi global.
ip route Command Syntax
Sintak untuk perintah “ip route”
adalah sebagai berikut :
ip route network [mask] {address | interface}[distance]
[permanent]
Parameter Perintah “ip route”
network : Network
atau subnet tujuan
mask : Subnet
mask
address : Alamat IP
router Hop berikutnya.(IP address of next-hop router)
interface : Nama interface
yang digunakan untuk mencapai network tujuan. Interface dapat berupa interface
point-to-point. Perintah tidak akan berfungsi jika interface adalah multiaccess
(contoh “shared media Ethernet interface”).
distance (Optional) :
Mendefinisikan “administrative distance”.
permanent (Optional) : Menyatakan
bahwa rute tidak akan dihapus, ketika interface mati (shuts down).
Contoh Konfigurasi Rute Statik
Tugas rute statik untuk mencapai
stub network 172.16.1.0 adalah melalui Router A karena hanya ini satu-satunya jalan
untuk mencapai network 172.16.1.0.
Contoh rute statik:
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
ip route :
Identifikasi rute statik
172.16.1.0 : Alamat IP Stub Network
255.255.255.0 : Subnet Mask
172.16.2.1 : Alamat IP Router B
Catatan : Ini adalah
sebuah rute “unidirectional”. Anda harus mengkonfigurasi rute dari arah/sisi
lawan (Router B).
“Default Route”
“Default route” adalah tipe rute
statik khusus. Sebuah “default route” adalah rute yang digunakan ketika rute
dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika tidak terdapat
informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.
“Default Route Forwarding”
Pada gambar di atas, Router B
dikonfigurasi untuk meneruskan/forward semua frame ke network tujuan yang tidak
terdaftar secara eksplisit dalam routing tabel Router A.
Contoh “Default Route”
Router(config)#ip route 0.0.0.0
0.0.0.0 172.16.2.2
ip route : Menyatakan rute statik
0.0.0.0 : Rute ke “nonexistent subnet”(mencakup semua IP)
0.0.0.0 : Special mask mengindikasikan “default route”
172.16.2.2: Alamat IP Router A.
Kesimpulan
1. Routing adalah
proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi
lain. Untuk bisa me-routing, sebuah router harus tahu alamat tujuan, alamat
asal/source, rute awal yang mungkin, dan path/jalur terbaik.
2. Informasi routing
adalah router mempelajari, baik statik maupun dinamik, kemudian informasi
tersebut ditempatkan dalam routing tabelnya.
3. Rute Statik adalah
rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari
sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol
perilaku routing dari IP “internetwork”.
4. Untuk
mengkonfigurasi sebuah rute statik, masukkan perintah “ip route” dengan diikuti
parameter: network, mask, address/alamat, interface, dan jarak/distance.
5. “Default route”
adalah tipe rute statik khusus. Sebuah “default route” adalah rute yang
digunakan ketika rute dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika
tidak terdapat informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.
ip route network [mask] {address | interface}[distance] [permanent]
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
172.16.1.0 : Alamat IP Stub Network
255.255.255.0 : Subnet Mask
172.16.2.1 : Alamat IP Router B
0.0.0.0 : Rute ke “nonexistent subnet”(mencakup semua IP)
0.0.0.0 : Special mask mengindikasikan “default route”
172.16.2.2: Alamat IP Router A.
1. Routing adalah
proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi
lain. Untuk bisa me-routing, sebuah router harus tahu alamat tujuan, alamat
asal/source, rute awal yang mungkin, dan path/jalur terbaik.
2. Informasi routing
adalah router mempelajari, baik statik maupun dinamik, kemudian informasi
tersebut ditempatkan dalam routing tabelnya.
3. Rute Statik adalah
rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari
sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol
perilaku routing dari IP “internetwork”.
4. Untuk
mengkonfigurasi sebuah rute statik, masukkan perintah “ip route” dengan diikuti
parameter: network, mask, address/alamat, interface, dan jarak/distance.
5. “Default route”
adalah tipe rute statik khusus. Sebuah “default route” adalah rute yang
digunakan ketika rute dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika
tidak terdapat informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.